Jumat, 28 Januari 2011

Kebijakan Publik Berbasis Respon Masyarakat di Internet

Dengan solusi teknologi informasi, kualitas kebijakan publik semakin dapat diukur secara akurat sesuai tanggapan masyarakat. 

Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan gerakan internet sehat. Lewat kampanye ini tentunya diharapkan kian meluasnya penggunaan internet di Indonesia bisa menjadi katalisator kemajuan bangsa, bukan malah menjadi kemunduran. Pengguna internet di Indonesia sekarang telah mencapai 45 juta jiwa.

Meluasnya penggunaan internet ini memang patut menjadi perhatian oleh pemerintah dan juga kalangan dunia bisnis. Internet memiliki kekuatan untuk menghimpun opini, mengorganisasikan, dan bahkan memobilisasi masyarakat. Lihat saja betapa dahsyatnya kekuatan media sosial (social media) lewat internet seperti Facebook,Twitter ataupun blog.

Untuk memanfaatkan perkembangan pemakaian internet ini, IBM memberikan solusi bernama COBRA (Corporate Brand & Reputation Analysis). Solusi ini telah diimplementasikan oleh internal IBM, beberapa perusahaan serta instansi pemerintahan di beberapa negara. Perusahaan besar seperti Danone dan Kraft menggunakan solusi ini dalam melakukan jajak pendapat untuk mengetahui respon dari masyarakat  mengenai produk-produk mereka. Salah satu organ pemerintahan di Inggris juga memakainya untuk mengukur tanggapan masyarakat terhadap kebijakan publik yang dikeluarkan.

Dalam sesi “Government Dialogue Session” di seminar bertajuk “IBM Smarter Business and Technology Series”, Selasa (16/11), solusi COBRA termasuk salah satu solusi yang hangat dibahas. Di sesi seminar yang hampir seluruh pesertanya berasal dari instansi pemerintahan dan pemerintah daerah tersebut antara lain membahas bagaimana dengan COBRA bisa diperoleh informasi mengenai respon masyarakat dan mengolahnya menjadi data yang akurat dan data itu kemudian bisa digunakan untuk menentukan kebijakan publik yang tepat. Peserta seminar diantaranya disuguhi teknik menelusuri informasi yang diinginkan di internet melalui sejumlah keywords/hotwords sebagai kunci awal, scanning kata kunci, pengelompokan informasi berdasarkan sumber kata kuncinya hingga kemudian dihasilkan sebuah laporan data yang akurat.

Solusi IBM lainnya yang tak kalah menarik dibahas adalah Cognos 10. Solusi ini menawarkan kekuatan yang menggabungkan kolaborasi sosial dengan piranti lunak, serta analitik bisnis. Dicontohkan, dengan solusi ini seorang manajer penjualan regional dapat menemukan lonjakan penjualan sepatu yang sedang popular dan kemudian bersama manajer toko dan tim penjualan secara real time mengidentifikasi sebab-sebabnya dan segera melakukan brainstorming untuk mencari pemecahan masalah pengelolaan permintaan dan persediaan.  Dengan menggunakan solusi ini pula dokter-dokter dapat menemukan tren pengobatan untuk penyakit tertentu, lalu berbagi wawasan dengan dokter lain dan menindaklanjuti cara mencegah dan pengobatan penyakit tersebut. 
 
Disunting dari :
Arif Hatta (hatta@wartaekonomi.com)