Selasa, 15 Februari 2011

Masalah e- readiness di benua afrika

by AGUS TRI RUSIANTO

 
  1. E-Government di Afrika merupakan inisiatif yang diadopsi dari negara-negara Barat dan diadopsi sesuai kultur dan kesiapan masyarakat Afrika
  2. E-Readiness adalah pemeringkatan untuk menilai tingkat kesiapan suatu negara dalam pemanfaatan teknologi informasi, khususnya untuk pelaksanaan e-Government.
  3. E-Readiness didasarkan pada lima aspek penting yang menjadi penilaian, yaitu connectivity, e-Leadership, information society, human capital dan e-Business climat 
a)     Connectivity  menyangkut kesiapan    infrastruktur  dan jaringan telekomunikasi,
b)     eLeadership menyangkut visi, strategi, komitmen dan usaha pemerintah,
c)     information society menyangkut kerangka hukum dan kerjasama pihak pemerintah dan swasta,
d)     human capital menyangkut kesiapan sumber daya manusia yang dimiliki
e)      eBusiness climate menyangkut kesiapan industri dan pelaku bisnis dalam pemanfaatan teknologi informasi

ARAH PELAKSANAAN  E-GOVERNMENT DI AFRIKA
 
DIDASARKAN PADA  3  PRINSIP UTAMA :
1.    melakukan proses efisiensi internal dengan melakukan e-Administrasi,
2.   membangun hubungan dengan masyarakat melalui e-Citizens and e-service,
3.   membangun hubungan dengan pihak luar  melalui e-Business
  
E-ADMINISTRASI :
Pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien.
 APLIKASI E-ADMINISTRASI :
@  Pemotongan biaya proses kerja.
@  Pengelolaan performa kinerja
@  Membangun hubungan strategis antar badan
@  Pemberdayaan SDM melalui kesempatan kerja.

E-CITIZEN AND E-SERVICE  :
Membangun  hubungan baik dengan masyarakat dengan memberikan informasi dan layanan sesuai kebutuhan dan aspirasi mereka.
Aplikasi :
@. Melakukan komunikasi dengan masyarakat
@. Mendengarkan aspirasi masyarakat
@. Meningkatkan layanan masyarakat

E-SOCIETY :
Membangun kerjasama dengan pihak luar terutama kalangan bisnis.
Aplikasi :
@. Membangun hubungan yang baik dengan kalangan bisnis
@. Membangun komunitas sosial pada masyarakat
@. Membangun kerjasama institusional yang lebih baik.
 
TANTANGAN PELAKSANAAN :

1. Inisiatif e-Government yang masih rendah.
2. Kegagalan Implementasi e-Government di berbagai negara.

       Catatan :
  1. Memperbaiki faktor-faktor yang menjadi elemen e-Readiness mulai dari infrastruktur jaringan, SDM, Sistem informasi dan teknologi, visi dan strategi kepemimpinan.
  2. Melibatkan badan-badan Internasional yang berada di Afrika.
  3. Pengembangan  e-Gov didukung dengan pembangunan infrastruktur hukum yang memadai
by AGUS TRI RUSIANTO ( dari Buku E-Government in Action )